Dari Tanah Datar ke Tanah Suci, Mustafa Akmal Takjub.

Dari Tanah Datar ke Tanah Suci, Mustafa Akmal Takjub.
Perjalanan spritual Mustafa Akmal dan keluarga. IST

Oleh: Mustafa Akmal Dt Sidi Ali, SH, MH.

Mekah, AsiaPeristiwa.com - Alhamdulillah, setelah sekian lama hanya bisa berharap dan menanti, akhirnya saya dan keluarga diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menjadi tamu-Nya di Tanah Suci.

Walaupun saya dan istri telah mendaftar haji sejak tahun 2018, hingga kini kami belum tahu kapan giliran itu akan tiba. Namun saya yakin, segala sesuatu akan datang tepat pada waktunya, waktu terbaik menurut Allah.

Dan sebelum panggilan haji itu datang, saya bersyukur bisa menunaikan ibadah umrah bersama keluarga tercinta.

Perjalanan ini kami mulai dari kampung halaman tercinta, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Bersama rombongan, kami berangkat menggunakan pesawat Super Jet dari Bandara Internasional Minangkabau menuju Bandara Internasional Kuala Lumpur di Malaysia.

Setelah transit sejenak, kami melanjutkan penerbangan menggunakan pesawat Batik Air menuju Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah. Perjalanan udara memakan waktu sekitar sembilan jam, waktu yang cukup melelahkan, namun hati kami dipenuhi harapan dan kerinduan. 

Kami berangkat melalui PT Medina Jaya Wisata Kabupaten Tanah Datar yang dipimpin  David Sang Putra, yang ternyata merupakan teman sekolah anak pertama saya, Ilham Mustafa, MA, seorang dosen di UIN Bukittinggi, kini sedang menempuh S3 di UIN Imam Bonjol Padang. Perjalanan ini menjadi lebih hangat karena kedekatan dan kepercayaan yang terbangun sejak awal.

Kebesaran Allah menyelimuti setiap sudut masjid. Selesai ibadah, kami pulang kembali ke hotel. Ribuan jemaah mengalir keluar masjid, namun walau lelah dan padat, hati tetap terasa ringan karena telah menyempurnakan rangkaian umrah hari pertama. Wajah-wajah lelah berganti dengan wajah-wajah penuh syukur.

Hari pertama di Tanah Suci ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan sepanjang hidup saya. Ia adalah hari ketika rindu itu menemukan rumahnya, ketika hati saya benar-benar merasa dekat dengan Allah. Umrah bukan hanya perjalanan fisik, tapi perjalanan jiwa menuju cahaya-Nya.(Apc-dtk)

#Umrah