Pasaman, AsiaPperistiwa.com - Seorang bidan di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat, tiba-tiba viral di media sosial.
Bidan itu adalah Dona, ia menjadi sorotan warganet karena aksi heroiknya berenang di tengah sungai yang cukup deras demi membantu pasiennya.
Momen itu terjadi pada Jumat (1/8/2025), saat Sang Bidan hendak mengunjungi seorang pasien di Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Pasaman.
Bidan, atau kerap dimaknai sebagai tenaga kesehatan yang mampu membantu menangani orang melahirkan, membantu perawatan seseorang termasuk ibu hamil dan menyusui.
Perempuan yang membawa tas itu, rupanya hendak mengobati pasiennya. Namun, karena jembatan yang sejatinya dilewati untuk rumah mengobati pasiennya, ia nekat turun ke sungai.
Tas yang digendongnya, diduga berisi obat-obatan dan alat medis.
Seperti yang dilansir Tribunnews, video diunggah oleh salah satu akun Instagram, @indozone.id.
Hingga berita ini ditulis, video tersebut telah dilihat lebih dari 200 ribu kali.
Perempuan berusia 46 tahun itu, adalah warga Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman.
"Saat itu saya baru pulang dari pelatihan di Pekanbaru. Pasien sudah lama menghubungi minta diobati. Begitu saya sampai Pasaman, saya langsung berangkat ke sana," kata Dona.
Dona rupanya menggunakan ojek yang disewanya Rp 400 ribu untuk ke lokasi tujuan, pulang pergi.
Dapat Kabar Jembatan Penghubung putus, jembatan itu satu-satunya antara dua nagari, roboh karena diterjang arus sungai.
Awalnya, Dona mengira, area jembatan masih bisa dilewati dengan berjalan kaki.
“Sampai di Lanai, warga bilang jembatan sudah putus. Awalnya saya kira masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tapi ternyata sudah roboh total,” kata Dona.
Karena tak ada pilihan lain dan keluarga pasien telah menunggu di seberang, Dona pun memutuskan untuk menyeberangi sungai tanpa persiapan khusus.
"Saya tidak tahu kalau jembatannya putus, tidak bawa perlengkapan apapun. Karena pasien butuh bantuan, tidak mungkin saya menolak, saya putuskan berenang saja," ucapnya.
Sejauh ini, Dona diketahui telah mengabdi sebagai bidan ASN atau Aparatur Sipil Negara di daerah Pasaman sejak tahun 1999.
Ia mengungkapkan, jarak dari tempat tinggalnya ke lokasi pasien sekitar 27 kilometer, melewati hutan dan jalanan yang rusak parah.
"Sudah sering saya ke kampung itu. Tapi ini pertama kali saya harus menyeberangi sungai. Bahkan sebelum sampai jembatan putus itu, saya tiga kali jatuh dari motor karena jalan berlumpur,” tambahnya.
Menurut Dona, meski ada bidan lain di desa itu, masyarakat tetap mempercayakan pengobatan kepadanya, karena kedekatannya dengan warga.
Di sisi lain, ia berharap, pemerintah segera memperbaiki infrastruktur di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Dona mengatakan, ia membawa obat-obatan dan perlengkapan medis dalam tas yang digendongnya saat berenang.
"Itu semua alat medis saya. Baju yang saya pakai juga basah dan kering sendiri di badan,” tuturnya.
Terkait videonya yang beredar, Dona mengaku tidak sadar saat aksinya berenang di sungai direkam seseorang.
"Saya hanya dengar suara orang memanggil dari seberang, bilang ke sinilah," katanya.
Dona rupanya memiliki keberanian menyeberangi sungai karena mempunyai kemampuan berenang.
Masa SMA pernah ikut lomba renang. Waktu pulang dari rumah pasien, saya juga berenang lagi," jelasnya. (Apc-rl)
#Bidan Desa