Agam, AsiaPeristiwa.com - Sebanyak 35 anak Taman Kanak-Kanak dan murid sekolah dasar di Agam diduga keracunan setelah menyantap makanan program MBG
Puluhan anak TK dan siswa SD di Agam diduga keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (1/10/2025).
Sekretaris Daerah Agam, M. Lutfi, mengatakan bahwa sudah ditemukan 36 orang yang diduga keracunan MBG tersebut. Ia menyebut bahwa jumlah itu kemungkinan bertambah karena pihaknya sedang menelusuri sekolah-sekolah yang menerima MBG tersebut pada hari itu.
“Ada 35 anak TK dan siswa SD ditambah satu orang guru yang diduga keracunan MBG. Mereka kini dirawat di RSUD Lubuk Basung dan Puskesmas Manggopoh,” ujarnya.
Lutfi mengatakan bahwa keracunan MBG itu terjadi di beberapa SD di Agam. Pihaknya sedang mendata sekolah tersebut.
MBG itu, kata Lutfi, dikonsumsi anak TK dan siswa SD pukul 10.00 WIB. Kemudian, katanya, para korban sakit perut dan muntah-muntah, lalu dibawa ke rumah sakit dan puskesmas sekitar pukul 14.00 WIB dan 15.00 WIB.
“Ada satu guru yang keracunan. Dia makan nasi goreng, menu MBG ini, pukul 13.00 WIB,” ujar Lutfi.
Dikatakan Lutfi, Pemkab Agam melalui tim satgas bergerak cepat merespons kasus dugaan keracunan MBG itu. Ia menuturkan bahwa sejak siang petugas Satgas telah melakukan reaksi cepat dengan berkoordinasi dengan lintas sektor untuk memastikan penanganan berjalan optimal.
“Kami tinjau langsung di RSUD Lubuk Basung dan Puskesmas Manggopoh memastikan korban tertangani dengan baik. Kini ambulans dari berbagai puskesmas juga disiagakan guna membantu proses rujukan pasien dari Puskesmas Manggopoh ke fasilitas kesehatan lanjutan,” katanya.
Pemkab Agam, kata Lutfi, menegaskan bahwa tidak ada pasien yang terlantar. Ia menyebut bahwa semua korban difasilitasi secara maksimal, baik yang memiliki kepesertaan BPJS maupun yang belum.
“Sebagai langkah pencegahan, dapur MBG yang dikelola BUMNag Kampung Tangah untuk sementara menghentikan kegiatan produksi hingga besok, sambil menunggu hasil penelusuran satgas,” katanya.
Lutfi menyampaikan bahwa Bupati Agam, Benni Warlis, telah menerima laporan kasus itu dan langsung menuju IGD RSUD Lubuk Basung untuk memastikan kondisi korban. Pukul 20.00 WIB, katanya, Benni akan memimpin rapat koordinasi tim satgas bersama pengelola dapur MBG untuk mempercepat langkah penanganan serta merumuskan kebijakan tindak lanjut.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya, dan menunggu perkembangan resmi dari Satgas. Ia menyebut bahwa seluruh hasil penelusuran dan langkah penanganan akan disampaikan secara terbuka kepada publik. (APC-FM)
#keracunan programm MBG di sekolah