Jakarta, AsiaPeristiwa.com - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Jenderal TNI (Purn.) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada Rabu, 17 September 2025. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, menggantikan Budi Gunawan yang sebelumnya diberhentikan melalui reshuffle kabinet. Jabatan Menko Polkam sempat diisi sementara oleh Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko ad interim.
Djamari Chaniago bukan nama baru dalam dunia pertahanan dan intelijen Indonesia. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1971 dan berasal dari kesatuan Infanteri – Baret Hijau Kostrad. Karier militernya mencakup posisi strategis, termasuk sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dan Wakil Kepala Staf TNI AD. Jabatan terakhirnya di militer adalah Kepala Staf Umum TNI, yang ia emban sejak Maret 2000 hingga 2004.
Selain kiprah militer, Djamari juga aktif di sektor sipil. Ia pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang (2015–2016) dan komisaris di PT Tapin Suthra Berjaya. Ia dikenal sebagai figur yang tegas, berpengalaman dalam operasi strategis seperti Operasi Seroja, dan memiliki jaringan kuat di bidang intelijen.
Dalam pidato pelantikannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya stabilitas politik dan keamanan nasional di tengah tantangan global dan regional. Djamari diharapkan mampu memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk penanganan isu terorisme, konflik horizontal, dan keamanan siber.
“Menko Polkam bukan hanya penjaga stabilitas, tapi juga navigator arah politik nasional. Saya percaya Pak Djamari punya kapasitas dan integritas untuk itu,” ujar Presiden RI Prabowo.
Pelantikan ini menandai langkah strategis Prabowo dalam merombak komposisi Kabinet Merah Putih. Djamari Chaniago kini menjadi Menko Polkam ke-17 dalam sejarah Indonesia, membawa pengalaman panjang dan rekam jejak militer ke dalam dinamika politik sipil. (Apc-fm)
#djamari chaniago dilantik
